Mengulik Runtuhnya Sistem Demokrasi Pancasila

Cawan WP: Sabrina Hunafa
618
Sumber Foto: shutterstock.com

Runtuhnya demokrasi adalah kemunduran akibat merosotnya lembaga-lembaga politik yang mendukung dan diatur oleh pemimpin yang dipilih secara demokratis. Runtuhnya demokrasi merupakan tantangan besar terhadap stabilitas dan kesejahteraan global, yang hanya dapat diselesaikan bersama dengan negara-negara demokratis, memiliki tujuan sama untuk membalikkan keruntuhan tersebut.
Munculnya demokrasi Pancasila pasca runtuhnya yang dipimpin rakyat dari Indonesia, sangat erat kaitannya dengan satu ideologi yaitu ideologi Pancasila. Cara hidup masyarakat mengikuti demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila memberikan kesempatan kepada warga negara untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Keberadaan sila Pancasila selanjutnya akan memperkuat penyelenggaraan kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Dikenal dengan sebutan Orde Baru atau Demokrasi Pancasila, suatu pandangan hidup yang berdasarkan Pancasila. Dimana masyarakat Indonesia melakukan berbagai aktivitas sesuai dengan apa yang diajarkan nilai-nilai Pancasila.

Implementasi demokrasi pancasila adalah menjalankan rakyat, bangsa dan negara yang dikembalikan kepada pelaksanaan Pancasila dan UndangUndang Dasar (UUD)1945. Perspektif Demokrasi pancasila tercantum pada sila ke-4 berisi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan’’. Diambil dalam dua asas, yakni asas kerakyatan dan asas musyawarah.

Hal ini terlihat pada asas manusia, asas tersebut merupakan wujud kesadaran untuk mencintai sesama, takdir dan cita-cita, serta menjadi ruh. Ditinjau dari asas musyawarah, tujuannya adalah untuk menyatukan pendapat dan mufakat berdasarkan kasih sayang dan pengorbanan demi kebahagiaan bersama.

Demokrasi Pancasila selalu mengedepankan kekeluargaan, kegotong royongan, menghargai Hak Asasi Manusia (HAM), bersandar kepada ketuhanan, serta selalu mengambil keputusan lewat musyawarah mufakat. Atas nama demokrasi pancasila tidak boleh menjadi jurang pemisah persatuan dan tidak pula dibenarkan untuk merendahkan nilai-nilai kemanusiaan.

Orde baru adalah sistem yang didukung bangsa hingga saat ini. Namun sangat disayangkan mereka yang tuli, cuek dan tidak memahami makna dari isi demokrasi, sehingga berujung pada runtuhnya demokrasi Pancasila.

Mengapa demokrasi pancasila belum berhasil diterapkan secara penuh? Apa ini juga menjadi penyebab runtuhnya? Secara umum demokrasi pancasila sudah berjalan baik, jika dilihat secara mendalam demokrasi pancasila belum berhasil diterapkan secara penuh. Karena banyak anggota perwakilan rakyat yang masih mengedepankan pendapat sendiri ketimbang pendapat rakyat. Rakyat juga masih mengalami kesenjangan sosial.

Masih banyak aparat-aparat atau oknum yang tidak menjalankan sistem demokrasi pancasila ini. Yang dimana dikatakan bahwa demokrasi pancasila memberikan kesempatan kepada rakyat untuk berpastisipasi dalam menjalankan pemerintah. Apakah masih ada suara rakyat didengar? Tentu saja masih belum, minim kepedulian. Disisi lain, pemerintah juga mengatakan bahwa pemerintah selalu mendengarkan suara rakyat ketika dalam menangani pandemi.

Pada masa pandemi, masyarakat melakukan protes terhadap omnibus law cipta kerja, namun tidak didengarkan. Sikap ini tampaknya menunjukkan kurangnya empati dan ketulusan para pejabat pemerintah. Sikap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini menuai kritik dari kalangan buruh.

Sistem Demokrasi pancasila juga mengatakan salah satunya adalah menghargai HAM. Tetapi fenomena HAM yang akhir-akhir ini dibicarakan adalah  aksi kekerasan yang dilakukan aparat gabungan seperti Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Direktorat Pengamanan (Ditpam) Badan Pengusahaan  kepada masyarakat rempang di batam, logikanya bagaimana mereka tidak bersuara sedangkan disana adalah tempat kelahirannya.

Seperti yang terlihat pada manfaat demokrasi, Pancasila menyatakan “minimum pengangguran”. Namun saat ini sangat disayangkan fresh graduate sulit mendapatkan pekerjaan, banyak persyaratan yang membingungkan. Lowongan kerja tidak diisi oleh mereka yang sudah lulus.

Hal ini menjadi masalah serius karena tingkat pengangguran tidak hanya mengganggu stabilitas keamanan, tetapi juga stabilitas politik. Oleh karena itu, pemerintah tak jarang membuat program-program unggulan untuk menangani angka pengangguran. Tercatat presentase Tingkat Penganguran Terbuka (TPT) Indonesia angka tersebut sebesar 5,45%. Angka tersebut turun sebesar 0,38 % dibandingkan tahun sebelumnya

Fenomena di atas merupakan salah satu contoh peristiwa yang menyebabkan runtuhnya sistem demokrasi Pancasila yang ada. Runtuhnya sistem demokrasi Pancasila di Indonesia dapat dilihat dari beberapa sudut pandang di atas, sehingga demokrasi Pancasila merupakan sistem yang tepat untuk menyatukan keberagaman tersebut. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan warisan terbaik para pendiri negara sebagai ibu kota keadaban.

 

Cawan WP: Sabrina Hunafa
Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat

TAGS:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.
You need to agree with the terms to proceed

Berita Terkait

Pelantikan Rektor Universitas Bung Hatta Periode 2024-2028, Prof. Dr. Diana Kartika Siap Jalankan Visi Misi Demi Kemajuan Kampus
Pendidikan Pancasila, Pentingkah?

TERBARU

Iklan

TERPOPULER

Berita Terkait

Pelantikan Rektor Universitas Bung Hatta Periode 2024-2028, Prof. Dr. Diana Kartika Siap Jalankan Visi Misi Demi Kemajuan Kampus
Pendidikan Pancasila, Pentingkah?
Menu