Harga Ramah di Kantong, Penghuni Asrama Keluhkan Akses Jalan Seringkali ‘Becek’

Cawan WP: Ersa Ramadani
277
Sumber Foto: Ersa Ramadani

WAWASANPROKLAMATOR,- Asrama mahasiswi Universitas Bung Hatta menjadi pilihan dengan biaya yang terjangkau dan memiliki lokasi yang lebih dekat dengan kampus. Asrama tersebut berlokasi di Rusunawa Kampus Proklamator II Universitas Bung Hatta.

Bangunan asrama terdiri atas dua lantai dengan total 32 kamar dan dua kamar untuk pengurus, setiap kamar dihuni oleh empat orang. Fasilitas yang lengkap seperti kasur, lemari, air, kipas, listrik, meja belajar, dan wifi menjadi alasan utama mahasiswi memilih tinggal di asrama. Setiap penghuni membayar sebesar Rp297 ribu per bulan.

Senja Pratiwi, salah satu penghuni, menyampaikan, tinggal di asrama memberikan dampak positif, baik dalam aspek akademik maupun sosial. Ia juga berharap, agar tempat hunian tersebut memiliki area parkir tersendiri supaya tidak mengganggu fasilitas kampus lainnya.

“Selama tinggal di asrama, saya mendapat banyak pengaruh positif karena di sini kami berasal dari berbagai angkatan dan jurusan berbeda, sehingga bisa berdiskusi maupun saling bertukar ilmu. Saat ini area parkir dialihkan ke Gor, dan jika ada aktivitas di dalamnya kendaraan bermotor penghuni asrama dapat mengganggu aktivitas mahasiswa,” ujarnya.

Salsabila, penghuni asrama lainnya, menjelaskan, fasilitas yang tersedia di asrama sudah cukup memadai untuk mendukung kehidupan sehari-hari mahasiswi. Namun, ia juga menyoroti beberapa kendala teknis.

“Fasilitasnya sudah cukup lengkap dengan harga yang bersahabat, tetapi sebaiknya ada perbaikan di beberapa aspek, seperti pasokan air yang kadang terputus dan jalan menuju kampus yang menjadi becek saat hujan. Semoga kondisi menjadi lebih baik, semakin banyak yang tinggal di asrama dan keakraban antar penghuni tetap terjaga,” jelasnya.

Sejalan dengan Salsabila, Elsya Nabilla, mengungkapkan, kondisi jalan menuju kampus yang becek saat di guyur hujan menjadi hambatan bagi mahasiswi. Lalu keberadaan petugas keamanan perlu lebih optimal dalam memantau dan menjaga lingkungan asrama.

“Namun, saat hujan, jalanan menuju kampus menjadi becek dan menyulitkan kami, dan petugas keamanan juga harus benar-benar memantau agar kami merasa aman. Semoga ke depannya akses jalan dapat diperbaiki dan penjagaan ditingkatkan agar tercipta lingkungan yang aman,” tutupnya.

 

Cawan WP: Ersa Ramadani

Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat

TAGS:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.
You need to agree with the terms to proceed

Berita Terkait

Gema Taiko sebagai Simbolik Resmi Dibuka Festival Bunkasai XXII
BEMM-FH Buka Kajian Bahas Isu Lingkungan dan Eksploitasi di Sumbar

TERBARU

Iklan

TERPOPULER

Berita Terkait

Gema Taiko sebagai Simbolik Resmi Dibuka Festival Bunkasai XXII
BEMM-FH Buka Kajian Bahas Isu Lingkungan dan Eksploitasi di Sumbar
Menu