WAWASANPROKLAMATOR,- Setelah vakum selama dua tahun, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Teknologi Industri (FTI) resmi dilantik dan kembali aktif. Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Sidang FTI, Kampus Proklamator III Universitas Bung Hatta, Senin (05/05/2025).
Pelantikan pengurus BEM dan DPM-FTI menandai kembalinya roda organisasi mahasiswa yang sempat terhenti sejak dua tahun terakhir. Momentum tersebut menjadi titik awal kebangkitan organisasi kemahasiswaan di lingkungan fakultas yang sebelumnya sempat kehilangan suara aspiratifnya.
Aidil Rozzaq, Ketua BEM-FTI, menyampaikan rasa bangganya atas amanah yang diberikan. Ia menekankan, jabatan tersebut bukan sekadar posisi, melainkan tanggung jawab besar dalam mengawal aspirasi mahasiswa FTI.
“Di sini saya mengajak seluruh pimpinan himpunan untuk ikut terlibat dan membangun demi kepentingan bersama. Kepengurusan ini bukan hanya tentang kami, melainkan tentang kita semua,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPM-FTI, Ahmad Hayadi, mengucapkan terima kasih kepada dekan dan wadek yang telah mewadahi kegiatan tersebut. Ia menyoroti tentang kosongnya organisasi selama dua tahun terakhir, disebabkan oleh keterbatasan Sumber Daya Mahasiswa (SDM).
“Diharapkan seluruh pimpinan di lingkungan FTI dapat bersama-sama membangun kembali pondasi yang telah runtuh. Mari kita dukung Program Kerja (Proker) BEM dan DPM FTI,” tuturnya.
Ir. Ayu Bidiawati JR, S.T., M.Eng, Wakil Dekan (Wadek) FTI, mengujarkan, vakumnya BEM dan DPM sejak 2023 dan pada 2024 diperintahkan untuk membentuk badan eksekutif kembali, namun belum terlaksana karena suatu alasan. Ia menambahkan, keterlibatan dalam organisasi merupakan nilai tambah ketika memasuki dunia kerja.
“Surat Keputusan (SK) kepengurusan ini berlaku sejak Januari sampai Desember 2025, karena pada bulan tersebut anggota belum terbentuk, sehingga pelantikannya menjadi mundur. Semoga nama yang tertulis di SK untuk dapat berpartisipasi dan pandai memanage waktu,” ujarnya.
Dekan FTI, Prof. Dr. Eng. Ir. Reni Desmiarti, S.T., M.T, berharap, tidak ada lagi kekosongan pengurus setelah kepengurusan periodi ini berakhir. Ia menegaskan pentingnya regenerasi kepemimpinan organisasi di tingkat fakultas.
“Jika tidak ada lembaga kemahasiswaan di fakultas kita, maka akan dianggap lemah di mata rektorat. Selama menjabat sebagai dekan untuk dua periode ini, saya tidak ingin terus menyelesaikan hal-hal yang seharusnya menjadi tanggung jawab mahasiswa,” pungkasnya.
Devi WP
Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat
