WAWASANPROKLAMATOR,- Dewan Energi Sumatera Barat (DEMSu) menggelar Seminar Talk Show membahas seputar Dekarbonisasi. Acara ini digelar di ZHM Premiere Hotel Padang, Selasa (25/02/2025).
Talk show dekarbonisasi mendatangkan tiga orang speaker memaparkan pemahaman materi secara online maupun offline. Audiensi juga diberikan ruang diskusi dan bertanya langsung kepada ketiga pembicara sesuai topik yang diangkat.
Amin Leman, memaparkan, warga Indonesia tidak menyadari bahwa udara yang dihirup bukan sepenuhnya bersih karena terkontaminasi oleh sampah. lalu, ini sangat berdampak untuk kehidupan selanjutnya, tugas kita kedepannya adalah mampu menjaga kebersihan di lingkungan.
“Generasi muda energi terbarukan selanjutnya bertumpu pada kalian. Kondisi lingkungan saat ini sangat memprihatinkan disinilah peran anak bangsa untuk berkolaborasi menciptakan lingkungan yang bersih,” ucapnya.
Arie Gumilar, mengujarkan, sampai hari ini kehidupan masih sangat bergantung pada produksi migas diatas 70-80℅ minyak bumi serta Liqueifed Petroleum Gas (LPG) . Ia menegaskan, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional pada tahun 2024 mencapai 532juta.
“Regulasi yang ada di Indonesia harus diubah termasuk sektor migas liberal dengan begitu kebutuhan minyak di Indonesia akan cukup. Sebuah tantangan besar kedepannya untuk kehidupan bangsa dengan inilah dibutuhkan kolaborasi anak muda bersatu demi terpenuhi kebutuhan migas warga Indonesia,” ujarnya.
Faisal Risa mengatakan, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) penting bagi para pemuda untuk meningkatkan keilmuan dan wawasan guna menjadi agen perubahan yang berdaya saing di bidang energi serta kepedulian tinggi. Ia menambahkan, aktivitas yang menjadi fokus saat ini adalah untuk mengatasi emisi karbon oksigen seperti menggunakan sampah yang kalori nya tidak banyak.
“Hal kecil yang kita lakukan untuk mengurangi emisi karbon oksigen dengan berbagai macam cara itu sangat berguna bagi kehidupan mendatang. Menggunakan teknologi juga dapat menjadi peran utama untuk mengatasi masalah tersebut sebab itu kelancaran produksi migas juga semakin pesat,” tuturnya.
Musytaqim Nasra, S.T., M.T, menuturkan, bulan Desember 2024 yang terjadi di sumbar lebih dari setengah yang dipakai di adalah listrik dengan itu menyandang nama provinsi hijau. Ia menjelaskan, sumbar dapat menjadi provinsi yang mampu mendukung produksi migas di Indonesia.
“Sebuah langkah kecil untuk sumbar menjadi provinsi yang berkecimpung dalam memperkuat energi yang ada dan pemanfaatan yang sesuai. Target untuk sumbar sebelum tahun 2060 menjadi multi stakeholder sertai mampu menjadi pengembangan Perseroan Terbatas (PT) di Indonesia disinilah generasi muda menjadi tumpuan untuk perkembangan energi terbarukan kedepannya,” tutupnya.
Oliv WP
Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat

























