Demonstrasi Menuntut Keadilan Kasus Tewasnya Afif Maulana, Kapolda Sumbar Beri Keterangan

Ibal WP & Sabrina WP
732
Sumber Foto: Kru WP

WAWASANPROKLAMATOR,- Puluhan demonstrasi seruan aksi damai serbu Polisi Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) ingin berdialog langsung dengan pihak Kepala Polisi Daerah (Kapolda). Tuntutan ini dilakukan di depan Polda Sumbar, 26 Juni 2024.

Setelah beberapa jam menunggu, akhirnya Kapolda Irjen Pol. Suharyono, S.I.K., S.H, turun ke lapangan untuk memberikan keterangan resmi terkait isu-isu tewasnya Afif Maulana (AM) yang berkembang di masyarakat. Ia berdiri di luar pagar Gedung Polda berbincang langsung dengan menjawab pertanyaan massa dan keluarga korban.

Dalam pernyataan nya, Suharyono menjelaskan, menurut keterangan dari temannya korban bernama Aditya bahwa saat itu AM sangat ketakutan ketika patroli kepolisian datang untuk menangkap para remaja yang akan tawuran. Ia juga menambahkan, pada saat petugas patroli datang dan memberhentikan kegiatan tersebut, sebelas motor berhasil melarikan diri namun satu motor gagal hingga korban terjatuh membuatnya terluka dikarenakan panik.

“Keterangan kawan Afif, korban tidak mengetahui kedalaman perairan tersebut dikarenakan kondisi malam hari sehingga tidak memungkinkan untuk melihat situasi dengan jelas, berselang satu menit setelah Aditya mengambil handphonenya, AM menghilang dari pandangan dan temannya ditangkap oleh petugas patroli. Setelah menyadari itu, Aditya mengatakan kepada petugas  Afif telah melompat kebawah jembatan, namun pihak petugas tidak percaya akan hal tersebut, sehingga ia langsung dibawa ke kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Kuranji,” jelasnya.

Lebih lanjut ia memaparkan, diduga ada benturan saat melompat dari ketinggian jembatan dan mengenai bebatuan, hasil visum enam tulang rusuk patah hingga menusuk ke paru- paru. Terkait luka lebam pada tubuh korban dikarenakan lamanya mayat tidak dievakuasi setelah sembilan jam. Petugas Samapta Bhayangkara (Sabhara) yang menindak 18 remaja terduga akan melakukan tawuran, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) memeriksa 45 anggota Sabhara, proses dijalankan pada saat kejadian pikirnya sudah benar namun di Polsek Kuranji ada yang melewati kewenangan petugas yang terlibat.

“Pemeriksaan apabila terbukti bersalah, kami akan melakukan tindakan tegas dan pasti disebarkan ke publik. Lalu, permintaan maaf dan rasa duka terhadap anak kita Afif Maulana, saya doakan keluarga diberi ketabahaan dan keikhlasan. Pihak Polda akan terus melakukan penyelidikan dan mengusut tuntas kasus ini sampai selesai dengan profesional,” tutupnya.

 

Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat

TAGS:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.
You need to agree with the terms to proceed

Berita Terkait

Manajemen Expo VII 2024 Dukung Kemajuan UMKM dan Mahasiswa Lewat Kewirausahaan
Aksi Solidaritas Atas Kematian Afif Maulana, Keluarga Korban Ikut Andil

TERBARU

Iklan

TERPOPULER

Berita Terkait

Manajemen Expo VII 2024 Dukung Kemajuan UMKM dan Mahasiswa Lewat Kewirausahaan
Aksi Solidaritas Atas Kematian Afif Maulana, Keluarga Korban Ikut Andil
Menu