WAWASANPROKLAMATOR,- The Society Of Indonesia Enviromental Jurnalis (SIEJ) mengadakan Nonton Bareng (Nobar) dan diskusi publik. Acara ini digelar di Pustaka Steva, Padang, pada 31 mei 2024.
Kegiatan ini membahas terkait Kondisi Hutan Sumatera Barat (Sumbar) Lewat Pemutaran Hasil Liputan Deforestisasi Hutan yang Terjadi di Kalimantan Barat (Kalbar). Acara ini dihadiri oleh Direktur Yayasan Citra Mandiri-Mentawai, Rifai Lubis, Jurnalis Pontianak Post Tim Investigasi, Arief Nugroho, Direktur Eksekutif Daerah Walhi Sumbar, Wengki Purwanto, dan beberapa rekan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) serta Jurnalis.
Rifai dalam diskusinya menyampaikan, jika in-depth reporting sangat penting karena menjadi salah satu langkah memperjuangkan hak masyarakat maupun lingkungan. Ia pun berharap, agar rekan-rekan SIEJ bisa melanjutkan kegiatan liputan yang telah dilaksanakan ini.
“Liputan investigasi seperti ini diperlukan karena merupakan salah satu sebuah upaya untuk melakukan penyelamatan terhadap sektor lingkungan dan hak masyarakat. Berharap kedepannya untuk teman-teman SIEJ bisa melakukan liputan in-depth reporting guna merawat kewarasan agar terus menjaga lingkungan,” ujarnya
Selaras dengan Rifai, Wengki menyampaikan, jika liputan yang ditonton publik ini sangat perlu diterapkan oleh provinsi Sumbar. Ia juga menambahkan, jika kesadaran pemerintah harus ditingkatkan tentang pentingnya kelestarian alam untuk tumbuh kembangnya manusia.
“Liputan seperti yang disaksikan ini diperlukan di Sumbar karena perlawanan masyarakat adat merupakan satu kekuatan yang sangat kuat untuk melawan dan memenuhi hak-hak mereka. Pemerintah juga tingkat kesadarannya harus dipukul agar bisa menyadari bahwa ekosistem hutan itu penting karena manusia tidak bisa jauh kehidupannya dari alam,” jelasnya
Arief menyampaikan, semoga kedepannya liputan yang dilakukan ini bisa terus berlangsung karena jurnalis merupakan sebuah harapan terakhir bagi mereka yang memperjuang hak-haknya. Ia juga menambahkan, jika dalam melakukan liputan seperti ini penting untuk membentuk sebuah kelompok agar mempermudah jalannya investigasi.
“Liputan seperti ini agar terus berjalan karena jurnalis merupakan garda terakhir untuk menjaga yang tersisa. Rekan-rekan membuat sebuah komunitas dalam melakukan liputan investigasi merupakan satu hal yang sangat diperlukan,” paparnya.
Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat