Kemeriahan Pasar Terapung Lokbaintan Saat Menjelang Fajar

Cawan WP: Evana Elita Idisri
766

Dalam suasana gelap kami sampai di tepian sungai yang begitu lebar. Entah apa itu dan kemudian berjalan kesana dengan menggunakan perahu menyusuri sungai Martapura menuju tujuan kami di hari kedua yaitu Pasar Terapung Sungai Lokbaintan.

Lokbaintan merupakan pasar terapung yang masih dilestarikan sebagai objek wisata. Pasar terapung ini terletak di Desa Sungai Pinang, Bagian Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel). Pasar terapung merupakan warisan budaya masyarakat Banjar yang konon sudah ada sejak ratusan tahun tepatnya pada zaman Kesultanan Banjar ini oleh pemerintah dinamakan Pasar Terapung Lok Baintani sebagai pusat destinasi wisata nasional Banjarmasin Kalsel.

Di tengah udara pagi yang sudah terasa hangat, justru semakin berani duduk di atas kain nyaris tanpa pelindung. Perjalanan dua jam yang terkadang penuh canda dan cerita tentu dipadukan dengan kebiasaan generasi milenial yaitu fotografi dan video. Terik matahari semakin menyinari jalan, hanya arus sungai yang terlihat di sepanjang jalan. Yang paling menarik di sini adalah lingkungan masyarakat di tepian sungai, terdapat orang-orang sedang berenang, dan tentang aktivitas masyarakatnya.

Perahu Klothok memperlambat lajunya sebagai tanda kedatangan di tempat tujuan. Saya terkesima melihat para pedagang yang berani berdagang dengan sampan, menjual produk-produk khas lokal kepada pembeli dan menambahkan ciri-ciri indah di dalamnya.

Pasar terapung Lokbaintan menjual buah-buahan, sayur-sayuran, dan makanan tradisional khas masyarakat setempat. Harganya tampak menguntungkan bagi kami yang baru pertama kali berkunjung.

Keunikan sistem sosial pasar terapung Lokbalinta adalah sebagian besar pedagangnya adalah perempuan dengan berbagai usia, mungkin antara 20 sampai 50 tahun. Senyum ramah, penawaran barang dengan cara khas dan syarat-syarat serta berbicara orang Banjar yang terdengar agak cepat dan kurang dipahami, menambah kualitas lain para pedagang di Pasar Terapung Sungai Lokbaitan.

Barang terbaik yang dijual di sini adalah barang berbasis komunitas lokal seperti Jeruk Banjar, Buah Kecapi adalah contoh kecilnya. Penulis akhirnya membeli buah Jeruk Banjar yang rasanya sangat manis dan membeli sekantong keresek, ia juga membeli panci barbeque dan makanan basah khas Kalimantan untuk disantap bersama teman-teman klothok kami.

Hari semakin panas menandakan perjalanan menuju Pasar Terapung Lokbaintan akan segera berakhir, tak lama kemudian kami akhirnya kembali ke Klothok menuju titik awal yang adalah Tepi Siring Banjarmasin.

Sebagai pasar terapung yang autentik, ada baiknya menggunakan angkutan Perahu Klothak di akhir. Pasar Terapung Lokbaintan menjadi salah satu tempat wisata di Kota Banjarmasin yang patut dikunjungi saat liburan.

 

Cawan WP: Evana Elita Idisri

Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat 

TAGS:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.
You need to agree with the terms to proceed

Berita Terkait

Hujan, Kopi dan Kamu
Menggali Potensi Pelestarian Alam dan Pengembangan Pariwisata di Pegunungan Meratus

TERBARU

Iklan

TERPOPULER

Berita Terkait

Hujan, Kopi dan Kamu
Menggali Potensi Pelestarian Alam dan Pengembangan Pariwisata di Pegunungan Meratus
Menu