Di tepian Sungai Lingga dengan arus deras, terdapat sebuah desa kecil yang dikenal dengan penuh kehormatan dan kegembiraan sebagai penjaga tradisi Mandi Safari. Di sinilah cerita kita dimulai.
Pagi yang cerah menyambut kedatangan kami di Desa Teluk Lanting, sebuah desa adat yang terletak di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri). Kami disambut oleh penduduk desa yang sibuk mempersiapkan perayaan Mandi Safari yang sangat dinantikan.
Sejak fajar, penduduk desa berkumpul di tepi sungai untuk membawa perlengkapan mandi dan persembahan kepada Tuhan. Suasana penuh semangat dan kebersamaan terasa begitu kuat di antara mereka. Diiringi gemuruh air sungai, para orang tua berkumpul berdoa untuk keselamatan sementara anak-anak bermain dengan gembira.
Lalu tibalah saat yang ditunggu-tunggu. Dipenuhi kegembiraan, seluruh penduduk desa memasuki sungai, terjun ke dalam air. Berenang safari tidak hanya sekedar ritual, tapi juga momen dimana spiritualitas berpadu dengan keindahan alam. Di bawah hangatnya sinar matahari, kita merasakan keharmonisan antara manusia dan alam sekitar kita.
Setelah mandi kami semua berkumpul kembali di tanah untuk melanjutkan pesta. Festival cerita rakyat diselenggarakan dengan makanan tradisional yang lezat dan pertunjukan seni lokal yang menakjubkan. Diantara tarian dan musiknya, kami merasakan kekayaan budaya Melayu yang begitu mempesona.
Saat malam tiba, kami duduk bersama mengelilingi api unggun, bercerita dan tertawa bersama. Diantara perbincangan hangat tersebut, kami merasakan kekuatan komunitas yang menyatukan semua dalam satu keluarga besar.
Saat kami meninggalkan desa Teluk Lanting, hati kami diliputi rasa syukur dan kehangatan. Pengalaman kami di Mandi Safari memenuhi jiwa kami dengan keindahan dan makna yang tak terlupakan. Dan di sini, di tepian Sungai Lingga yang berarus deras, kita bersyukur bisa merasakan begitu indahnya tradisi budaya Melayu.
Cawan WP: Fikri Qomari Anwar
Wawasanprolamator.com Jauh Lebih Dekat