WAWASANPROKALAMTOR,- Setelah adanya Seruan Aksi yang dilakukan masyarakat mahasiswa Universitas Bung Hatta, pihak rektorat akhirnya melakukan tindak lanjut dengan menggelar Rapat Koordinasi dengan Lembaga Kemahasiswaan. Agenda ini dilaksanakan di Ruang Sidang Rektor, Kampus Proklamator I Universitas Bung Hatta pada 24 November 2023.
Rapat Koordinasi ini dihadiri oleh Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E., MBA, Wakil Rektor (WR) I, Prof. Dr. Hendra Suherman, S.T., M.T., WR II, Dr. Elfiondri., S.S., M.Hum., dekan, dan lembaga selingkup Universitas Bung Hatta. Rapat ini membahas tentang kelanjutan tuntutan yang dilayangkan dalam Seruan Aksi yang dilakukan masyarakat mahasiswa pada 20 November lalu.
Elfiondri menyampaikan, anggaran kemahasiswaan berasal dari Uang Kuliah Tunggal (UKT) masing-masing mahasiswa sebesar Rp.100.000,00. Setelah itu, langsung diserahkan kepada WR III, tanpa potongan sepeserpun.
“Anggaran kemahasiswaan berasal dari bagian UKT mahasiswa dan diserahkan kepada WR III tanpa potongan. Semua anggaran di Universitas Bung Hatta transparan, karena selalu disertai dengan Lembar Kerja (LK),” ujarnya.
Ia turut menjelaskan, sistem keuangan di Universitas Bung Hatta menggunakan Information and Technology (IT), di mana untuk universitas namanya e-Office dan untuk yayasan bernama SIMAY. Setelah ditelusuri, beberapa permohonan pengajuan dana tertahan di e-Office, sehingga tidak anggarannya tidak masuk ke sistem.
“Sesudah ditelusuri beberapa permohonan dana yang macet ternyata stuck di e-Office. Setelah berdiskusi dengan yayasan, sistem akan dipangkas, anggaran kemahasiswaan akan masuk ke SIMAY sebagai upaya perbaikan. Namun, prosedur tetap seperti biasa, melalui dekan atau wakil dekan,” jelasnya.
Terkait fasilitas perkuliahan, ia mengaku hal itu di luar kuasa rektorat. Namun sudah didiskusikan kepada yayasan dan tengah berlangsung pembangunan dan perbaikan fasiltas secara berangsur.
“Karena pembangunan di luar kuasa rektorat, jadi kami melakukan diskusi bersama yayasan. Sekarang sudah diangsur pembenahan fasilitas seperti, perbaikan Water Closet (WC) di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), studio di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), perbaikan atap Fakultas Keguruan dan Ilmu Kelautan (FKIP), dan lainnya,” paparnya.
Tak hanya itu, mengenai pelayanan dosen dan Tenaga Pendidik (Tendik), ia menyebutkan, jika kedapatan oknum tidak profesional dalam proses perkuliahan, maka langsung ganti saja tendik tersebut. Sebelumnya juga sudah memanggil tendik dan diberikan arahan untuk memberikan pelayanan terbaik.
“Jika oknum terbukti memperlambat atau menghambat atau menghalangi proses, rektor melalui kuasa dekan atau wakil dekan menginstruksikan untuk langsung diganti saja dan kami juga meminta bantuan untuk diinput by data. Tendik dan dosen sudah kami berikan arahan untuk melakukan pelayanan kepada mahasiswa dengan sebaik mungkin,” sebutnya.
Hendra menyampaikan, mahasiswa juga turut berperan mengontrol seluruh bidang dalam proses pembelajaran, karena rektor sudah bertekad untuk hal ini. Ia turut menanggapi aksi yang dilakukan Senin lalu. Ia mendukung penuh aksi yang dilakukan mahasiswa, namun menyayangkan tindakan anarkis yang menimbulkan risiko.
“Peranan mahasiswa juga dibutuhkan untuk meng-handle di berbagai bidang, sebab rektor sudah berkomitmen untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin. Semua tindakan yang adik-adik lakukan sangat positif dan saya mendukung, namun menyayangkan tindakan pengrusakan yang berakibat fatal,” ujarnya.
Tafdil mengatakan, setelah melakukan diskusi bersama yayasan, ada cara kerja yang diubah untuk pencairan dana. Ia mengklaim semua janji yang ia sampaikan saat audiensi dengan mahasiswa pada aksi kemarin sudah disepakati, dan ia turut mengimbau jika ada keluhan lainnya silakan disampaikan dan akan diproses secepatnya.
“Ada birokrasi yang perlu kita cut terkait pencairan dana untuk perbaikan kita semua. Janji sudah saya sepakati, dan jika masih ada keluhan silakan langsung disampaikan karena secepatnya akan ditindaklanjuti,” tutupnya.
Fidi WP
Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat