WAWASANPROKLAMATOR,- Seruan Aksi yang dilakukan oleh masyarakat mahasiswa Universitas Bung Hatta berakhir ricuh. Aksi ini dilakukan di depan Gedung Rektorat, Kampus Proklamator I Universitas Bung Hatta, Senin (20/11/2023).
Awalnya, massa aksi sudah melakukan dialog bersama Wakil Rektor (WR) I, Prof. Dr. Hendra Suherman, S.T., M.T., WR II, Dr. Elfiondri., S.S., M.Hum., dan WR III, Dr. Hidayat., S.T., M.T., IPM. Namun, masyarakat mahasiswa menginginkan Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E., MBA hadir membersamai mendengarkan tuntutan yang dilayangkan.
Menurut informasi yang didapatkan, pada waktu yang sama, Tafdil sedang mengahdiri pelantikan Rektor Universitas Andalas (Unand). Tak menyerah, masyarakat mahasiswa meminta pihak rektorat untuk menghadiri rektor. Hasilnya, sekitar pukul 16.45 Waktu Indonesia Barat (WIB), rektor hadir untuk mendengarkan aspirasi mahasiswa.
Aksi yang menuntut keterbukaan anggaran, kelengkapan fasilitas penunjang kampus, dan memberikan penegasan kepada civitas academica untuk profesional memberikan pelayanan kepada mahasiswa berakhir ricuh. Rusuhnya aksi ini diduga akibat dari ujaran Rektor Universitas Bung Hatta, saat berdialog dengan masyarakat mahasiswa.
Awal mula kericuhan terjadi ketika salah satu masyarakat mahasiswa meminta semua tuntutan yang diajukan kepada rektorat sudah harus menemui titik terang dalam waktu tiga hari. Tetapi rektor menolak permintaan dari masyarakat mahasiswa tersebut.
“Saya berjanji untuk menyelesaikannya, tapi tidak dalam waktu tiga hari. Saya berhak untuk menolak menandatangani tuntutan yang Anda layangkan. Kalau Anda tidak suka kuliah di Bung Hatta, keluar,” ucapnya.
Setelah ucapan itu, beberapa masyarakat mahasiswa yang mengikuti aksi mengungkapkan rasa kekecewaannya atas ucapan yang disampaikan rektor dengan membakar almamater yang sedang dikenakan. Tak hanya itu, massa aksi juga melemparkan kaca rektorat dengan batu yang berimbas pada pintu masuk dan jendela menjadi pecah.
Fidi WP
Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat
