WAWASANPROKLAMATOR,- Sebanyak 435 dari 905 wisudawan dari program magister, sarjana, dan ahli madya Universitas Bung Hatta resmi dikukuhkan pada Wisuda Akademik periode ke-80 hari pertama. Pengukuhan ini dilangsungkan di Bung Hatta Convention Hall (BHCH), Kampus Proklamator I Universitas Bung Hatta, Sabtu (28/10/2023).
Seremonial hari pertama ini mengukuhkan wisudawan dari lima fakultas, yakni program magister dan sarjana Fakultas Ekonomi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), dan Fakultas Hukum (FH). Juga program sarjana dan ahli madya dari Fakultas Teknologi Industri (FTI), dan sarjana Fakultas Ilmu Budaya (FIB).
Selain sambutan pembukaan wisuda oleh Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E., M.B.A., pengukuhan periode kali ini juga diisi dengan sambutan dari Ketua Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Bung Hatta (YPBH), Dr. Boy Yendra Tamin, S.H., M.H., dan Analis Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Ahli Madya Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X, Ely Susanti, S.E., M.M. Agenda ini juga dihadiri oleh Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta, Fahzal Hendri, S.H., M.H yang merupakan alumni FH Universitas Bung Hatta.
Tafdil dalam sambutannya menyampaikan, semua pencapaian yang didapat dari Universitas Bung Hatta bisa jadi bekal untuk melanjutkan proses kehidupan selanjutnya. Ia menyampaikan, ada beberapa kriteria orang sukses yang tidak selalu ditinjau dari kemampuan akademik semata.
“Kompetensi yang sudah diraih selama mengenyam pendidikan di sini jadi modal utama untuk bisa memberikan kontribusi dalam mengahadapi langkah selanjutnya. Menurut survei pada 2016, orang yang berhasil tidak hanya ditentukan dari kepintaran, tak harus mengenyam pendidikan tinggi, melainkan orang sukses adalah yang jujur, kerja keras, dan disiplin, mudah bergaul (networking), dan mencintai pekerjaannya,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Boy menyampaikan untuk tetap optimis terhadap sesuatu. Ia juga mengingatkan kepada wisudawan tidak merasa kecil hati karena berasal dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
“Jangan pernah mengeluh, tetap semangat. Semangat adalah kunci dari segalanya. Jangan pernah merasa rendah atau tidak percaya diri karena berasal dari instansi swasta, karena banyak sekali alumni kita yang sudah berhasil di berbagai bidang. Orang berhasil bukan karena fasilitasnya yang lengkap, tapi semangatnya lah yang lengkap,”
Ely dalam pidatonya mengucapkan, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tidak menjadi patokan untuk berhasil di kemudian hari, karena ada yang unggul di bidang non-akademik. Meskipun begitu, ia menambahkan, hal utama yang sangat dibutuhkan lapangan pekerjaan adalah etika yang baik dan sesuai.
“IPK tidak menjamin seseorang untuk sukses di waktu mendatang. Tidak semua individu mumpuni di bidang akademik saja, ada disiplin ilmu lain yang dikuasai dan akhlak yang mulia, itulah yang dicari oleh dunia kerja sekarang ini,” tutupnya.
Fidi WP
Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat