WAWASANPROKLAMATOR,- Universitas Bung Hatta menyambut kedatangan rombongan Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia (Kemensetneg-RI) dalam rangka kegiatan Setneg Mantul Goes to Campus dan kuliah umum. Acara ini diselenggarakan di Balairung Caraka, Kampus Proklamator I Universitas Bung Hatta, Senin (20/03/2023).
Program ini mengusung tema Peran Strategis Keketuaan Indonesia pada KTT ASEAN 2023 dalam Kerangka Kerja Sama ASEAN. Dihadiri oleh Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E.,MBA, beserta jajarannya, Sekretaris Daerah Kota Padang, Andree Harmadi Algamar, S.STP., M.Si., M.Han, Kepala Biro Humas Kemensetneg-RI, Eddy Cahyono Sugiarto, dan Sekretaris Direktorat Jenderal Kerja Sama Asosiation of South East Asian Nations (ASEAN) Kementerian Luar Negeri RI, Carolina Tinangon.
Dalam sambutannya, Tafdil, menyampaikan, momen ini sangat penting untuk mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bagi mahasiswa Universitas Bung Hatta. Ia juga turut memaparkan mahasiswa juga dapat mengetahui bagaimana kelembagaaan negara terlebih dalam mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.
“Program ini menjadi pokok dalam penerapan MBKM. Diharapkan setelah adanya kegiatan ini mahasiswa dapat mengetahui bagaimana kelembagaan negara bekerja dalam mengangkat suatu penyelenggaraan,” paparnya.
Andree menjelaskan, dengan terbukanya peluang baik ini, semoga mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan dalam mengakses di Kemensetneg-RI. Ia juga menembahkan terkhusus pada mahasiswa tidak hanya mendapat pengalaman di kampus saja melainkan dapat juga di lembaga kenegaraan.
“Harapannya kepada mahasiswa dapat mengambil peluang dengan adanya kegiatan ini. Peluang tersebut berupa magang di lembaga kenegaraan,” jelasnya.
Carolina, memaparkan, Indonesia berupaya untuk menciptakan suatu kondisi yang aman dan damai, salah satu upayanya adalah untuk berdiri di ASEAN. Selanjutnya ia menambahkan, ASEAN memiliki kekuatan populasi yang cukup besar, sehingga memiliki peluang Indonesia menjadi negara maju nomor lima di tahun 2045.
“Tema yang dipilih kali ini bermaksud, agar Indonesia mampu menjadi negara perekonomian nomor lima terbesar di dunia. Semoga dengan adanya target yang demikian Indonesia bisa mencapai negara maju yang berpengaruh besar di kawasan Asia-Pasifik dan dunia,” paparnya.
Eddy, menuturkan bagaimana teknologi menyatu dalam kehidupan manusia sehingga tidak bisa lepas dari itu sendiri. Ia menambahkan, dengan adanya teknologi dapat sangat mempermudah kehidupan manusia sekarang ini.
“Kondisi dunia sekarang tidak sedang baik- baik saja karena setelah melewati masa pandemi kemudian dengan adanya peperangan Ukraina dan Rusia sehingga menggangu rantai pasok dunia. Adanya teknologi tersebut maka manusia dapat mempergunakannya sebagai ladang dalam membangun Indonesia yang lebih maju,” ungkapnya.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum, Syafara Khalisa, menuturkan motivasi hidup oleh mutivator terkesan bagus dan memiliki pola pikir dan semangat hidup seperti motivator. Ia menambahkan, kegiatan seperti ini sering dilakukannya agar meningkatkan pengetahuan.
“Seminar yang diadakan tersebut diharapkan agar semua mahasiswa yang mengikuti dapat mengamalkan semua ilmu yang telah didapat. Dengan seminar setiap kita dapat menjadikan motivator untuk mengubah pola pikir,” ucapnya.
Syarif Syafiqto, Mahasiswa Prodi Ilmu Hukum lainnya, mengungkapkan, betapa senangnya dirinya setelah mengikuti kuliah umum ini karena mendapatkan motivasi hidup oleh narasumber dan ingin memiliki pola pikir dan semangat hidup yang sama. Hanya saja ia mengaku untuk seminar selanjutnya agar lebih ditingkatkan lagi fasilitasnya.
“Mahasiswa yang telah mengikuti seminar ini hendaknya bisa membawa ilmu yang bermanfaat nantinya di kehidupan sehari-hari. Semoga bisa menjadi seorang yang memberikan manfaat kepada orang banyak dan berguna bagi kemajuan suatu negara nantinya,” tutupnya.
Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat