WAWASANPROKLAMATOR,- Lembaga Mahasiswa di lingkungan Universitas Bung Hatta kembali mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) lanjutan. Kegiatan ini dilaksanakan di Pelataran Gedung B, Kampus Proklamator I Universitas Bung Hatta, Rabu (15/02/2023).
Buntut dari kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) angkatan 2019, disepakatilah besok masyarakat mahasiswa akan melakukan audiensi terbuka kepada pihak rektorat. Rakor lanjutan ini diadakan untuk memperjelas tuntutan-tuntutan yang akan dilayangkan oleh mahasiswa kepada rektorat.
Rendhi Oktriadi, Ketua Badan Eksekutif Masyarakat Mahasiswa Universitas Bung Hatta (BEMMU), mengucapkan, pada malam kemarin ia dihubungi langsung oleh Wakil Rektor III (WR III) dan pagi harinya oleh WR II. Keduanya menanyakan pamflet yang disebar oleh masyarakat mahasiswa.
“Pihak rektorat sudah me-notice pamflet yang sudah tersebar luas di lingkungan mahasiswa. Seluruh pimpinan lembaga Universitas Bung Hatta sepakat, besok akan diadakannya audiensi terbuka bersama pihak rektorat yang akan dilaksanakan terbuka untuk seluruh masyarakat mahasiswa.Tugas kami dari lembaga akan memastikan tuntutan-tuntutan ini dapat tersampaikan kepada rektorat,” ucapnya.
Ia juga berharap masyarakat mahasiswa dapat membersamai kegiatan ini. Kemudian ia menyampaikan, pihak rektorat dapat menanggapi tuntutan yang dilayangkan.
“Kami akan mengambil langkah selanjutnya jika ketiga tuntutan yang kami ajukan tidak diproses dengan cepat. Besar harapan saya kepada masyarakat mahasiswa untuk dapat bergabung bersama kami dalam aksi ini,” harapnya.
Ketua Umum Dewan Perwakilan Masyarakat Mahasiswa Universitas Bung Hatta (DPMMU), Nurul Hidayatul Husna, mengungkapkan, setelah penyebaran pamflet yang dilakukan oleh mahasiswa ternyata sangat berpengaruh sekali terhadap isu-isu yang sedang beredar dalam masyarakat maupun rektorat. Ia menambahkan, permintaan yang dilayangkan oleh mahasiswa hari ini dapat dipenuhi oleh pihak rektorat dan surat edaran yang telah beredar dapat dicabut segera.
“Senang sekali mengetahui bahwa pihak rektorat peka terhadap isu yang sedang berkembang di lingkungan kampus. Besok kita akan melangsungkan audiensi secara terbuka dengan pihak rektorat dan masyarakat mahasiswa boleh langsung bergabung untuk menyuarakan hak mereka,” ungkapnya.
Ia menambahkan, banyak sekali permasalahan-permasalahan yang akan dibahas dalam audiensi besok. Kurangnya pelayanan terhadap fasilitas sangat bertolak belakang sekali dengan UKT yang melambung tinggi jadi rentetan tuntutan yang diajukan oleh mahasiswa.
“Permasalahan-permasalahan yang tersebar ini saya berharap tidak hanya tersampaikan kepada pihak rektorat saja tetapi ada juga solusi dari pihak tersebut. Kepada massa aksi besok tolong jangan ada yang ricuh dan selalu tertib dalam menyampaikan keluh kesahnya,” paparnya.
Ketua Badan Eksekutif Masyarakat Mahasiswa (BEMM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Muhammad Abel Pranawa, menyebutkan, tanggapan dari seluruh lembaga selingkup Universitas Bung Hatta juga sangat kritis. Ia juga berharap semoga tujuan dari rakor ini bisa tercapai dalam aksi yang akan dijalankan pada esok hari.
“Semoga tuntutan-tuntutan yang akan kita layangkan dapat tersampaikan dengan tertib. Harapannya kebijakan yang baru dibuat dapat dikembalikan lagi kepada kebijakan yang telah disetujui oleh mahasiswa sebelumnya,” ucapnya.
Fikri Buliana, Ketua BEMM Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPIK), memaparkan, pengaruh lembaga selingkup terhadap Universitas Bung Hatta sangatlah besar. Terlihat sekali semangat dari pimpinan lembaga selingkup Universitas Bung Hatta untuk memperjuangkan hak yang seharusnya didapatkan.
“Harapan saya semua isu dan tuntutan yang akan dipertanyakan besok dapat terjawab oleh pihak rektorat sendiri. Semoga pihak rektorat dapat mengambil keputusan yang adil bagi masyarakat mahasiswa Universitas Bung Hatta,” tutupnya.
Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat