Melihat kondisi di sebuah negeri dongeng aku benar-benar terkejut akan semua yang ada di sana. Sangat berbanding terbalik dengan negeriku yang penuh dengan kebahagiaan. Bagaimana tidak, keterkejutanku dimulai ketika melihat drama cinta sang Putri Cantika dengan Pangeran Kodok berjiwa kesatria. Konon katanya, pangeran tersebut sangat memperjuangkan cintanya dengan jiwa yang sangat satria berani menghabisi nyawa bawahannya demi sang pujangga yaitu Putri Cantika. Sesuai dengan namanya Putri Cantika, wanita berparas cantik dengan hati yang baik direbuti kaum pria gagah berani di negeri Konoha. Namun sungguh miris sangat miris ketika katanya sang Putri yang elok rupa dan lakunya dinodai sang pengawal kepercayaan istana. Sang pangeran pun tersulut emosi yang membabi buta merenggut nyawa sang pengawal.
Kasus tersebut pun diseret ke pengadilan kerajaan yang banyak menyita perhatian rakyat Konoha. Yang awalnya tak terjadi apa-apa, baru ditindak setelah viral namanya di kalangan pribumi di sana. Di sinilah awal mula kisah dramanya dimulai. Para petinggi di sana banyak yang terseret di kasus pembunuhan ini. Salah satu institusi yang memang dari awal dibenci rakyat karena ketidakberpihakan kepada rakyat Konoha, lebih cenderung membela pasukan istana.
Banyaknya rahasia dan perbuatan keji para petinggi yang dipercayakan untuk melindungi dan memberikan rasa aman kepada rakyat Konoha, pupus sudah wibawa mereka. Terbongkarnya satu persatu malapraktik yang selama ini mereka buat di negeri sendiri. Rakyat pun geram dengan membuat hastag di dinding. Salah satu yang paling lucu ketika petinggi dari institusi yang seharusnya memberikan pengayoman kepada rakyat malah menjadi pelaku pengedar barang yang diharamkan dengan berdagang sabu. Lucu sekali menurut ku ketika mendengar cerita itu di negeri Konoha.
Lanjut ke cerita kisah cinta Pangeran Kodok dengan Putri Cantika, segala upaya dilakukan pihak pangeran kodok untuk meloloskan diri dari jeratan hukum. Drama yang dibuat pun banyak menyimpan luka bagi keluarga pengawal tak berdosa yang dibunuh tanpa aba aba. Tak terima dengan kematian putranya yang baik serta patuh, di fitnah menodai sang Putri Cantika sangatlah menggores hati sang keluarga. Maka dengan kecerdasan dan ketanggpan keluarga, mereka memberanikan melawan pihak pangeran kodok.
Upaya demi upaya, drama demi drama dilakukan pihak Pangeran Kodok dan Putri Cantika yang tak masuk akal semua. Disusun rapi, tapi benar adanya pepatah “Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga”. Mereka mengkambinghitamkan sang pemuda polos yang terdoktrin masukannya. Semua drama ini sedikit nampak titik terngnya dengan pengakuan pemuda polos ini dengan kejujuran dan rasa bersalah telah menghabisi nyawa sang kakanda sahabatnya.
Setelah kasus ini berjalan sangat lama waktunya, berbelit belit tak ada pastinya. Pihak yang diharapkan keadilan di sidang kerajaan tersebut yang menjadi tumpuan kepercayaan rakyat Konoha hanya menuntut satu windu pelaku pembantu drama pembunuhan ini. Rakyat Konoha sangatlah kecewa apalagi ketika tuntutan yang dijatuhi kepada sang pemuda polos yang malang diberi hukuman yang lumayan lama. Padahal sangat membantu membuka jalan kasus ini. Dikabarkan sampai saat sekarang negeri Konoha masih menjalankan sidang yang entah dapat penyebab akar dari pembunuhan sang pengawal tak berdosa.
Kemudian aku melihat seorang gadis menangis meratapi semua kejadian yang ada di negerinya ini. Bagaimana tidak, ia merasa tidak berguna mempelajari semua hukum alam yang telah dituntutnya. Apa yang dia pelajari berbanding terbalik dengan praktik yang ia dapati dan ketahui di negerinya ini. Ia merasa sia sia mempelajari hukum di negeri Konoha.
Tidak hanya melihat dan mendengarkan itu aku juga bersyukur di negeri ku tidak sekacau negeri Konoha. Sudahlah negeri yang kacau dengan banyak korupsi di dalamnya, muda mudi di sana juga terlena akan gemerlap dunia yang disajikan pihak elit global. Mereka sangat tidak sadar diri dan cenderung apatis terhadap negeri sendiri.
Banyak lagi yang ku lihat dan ku dengar di negeri Konoha. Aku berharap negeriku tidak mencontoh negeri dongeng tersebut. Aku bangga dengan negeriku yang penuh kebahagiaan serta sangat setara dan juga hukum di negeriku sangat seimbang tanpa pandang bulu. Rakyatnya juga tidak apatis dan pemerintahannya sangat mencintai rakyatnya dengan tidak melakukan korupsi dan membuat kebijakan yang menguntungkan rakyat.
Sekian cerita dariku
Salam hangat dari negeriku yang penuh berkah.
Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat