WAWASANPROKLAMATOR,-Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan(FKIP) Universitas Bung Hatta menjalin kerja sama dengan Kwartir Cabang (Kwarcab) 03.09 Gerakan Pramuka Kota Padang untuk menghelat Perkemahan Kursus Mahir Dasar (KMD). Kegiatan berlangsung di Tiger Camp, Lubuk Minturun, Padang mulai pada 14 hingga 16 Januari 2023.
Adapun tujuan dari kegiatan kemah ini adalah membekali mahasiswa yang nantinya menjadi seorang guru tentang pengetahuan dan keterampilan pemahaman pembinaan Praja Muda Karana (Pramuka). Selama ini telah banyak didapati materi dari mata kuliah Pramuka di kelas maka diselenggarakan KMD untuk melengkapinya.
Partisipan yang mengikuti KMD ini sebanyak 326 orang. Diikuti tiga Program Studi (Prodi) Mayoritas dari Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) serta beberapa dari jurusan seperti Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR), dan Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn). Pihak yang terlibat yaitu Tim Pelatih dari gerakan Pramuka Kwarcab Padang.
Ketua Pelaksana (KP), Adzanil Prima Septy, Ph.D, menjelaskan, KMD pertama kali diadakan di Universitas Bung Hatta pada 2014 ketika terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 63 tahun 2014. Inovasi yang dilakukan seperti kegiatan dilakukan pola hybrid karena pandemi Covid-19. Ia berharap kedepannya Pramuka di semua fakultas menjadi mata kuliah wajib.
“Kegiatan ini diadakan pertama pada 2014 lalu karena adanya Permendikbud. KMD menjadi mata kuliah wajib apalagi di Prodi-PGSD. Ketika pandemi kemah ini diadakan secara offline dan online dan dilaksanakan lagi secara langsung setelah pandemi sampai sekarang. Harapan saya pramuka menjadi mata kuliah wajib di setiap fakultas”, jelasnya.
Dra. Nur Helmi, Pelatih KMD, berharap, bekal yang diberikan dapat dikembangkan oleh peserta ketika di lapangan nantinya. Menurutnya, kualifikasi sebagai pembina yang baik adalah cinta yang nantinya akan memajukan keterampilan serta kemampuan peserta didik.
“Semoga dapat mengabdikan diri di lapangan setelah ini sebagai bekal dasar. Kedepannya kemah ini diperbanyak praktiknya sehingga tidak kaku,” paparnya.
Salah satu peserta, Farud Arif Rahman dari Prodi PGSD merasa campur aduk karena di sana mengajarkan peserta sebagai pribadi yang militan. Melalui Pramuka ia berharap dapat mengembangkan apa yang telah didapati selama kegiatan.
“Paling berkesan ketika bisa melalui kesulitan seperti jadwal kegiatan yang sangat padat, hal tersebut sangatlah luar biasa. Harapannya ia dapat menjadi pembina yang nantinya akan membangun masyarakat melalui Pramuka,” ujarnya.
Peserta lainnya Bilqisti Imaama dari Prodi PGSD, menuturkan, hal yang paling berkesan ketika praktik api unggun ketika ia menjadi Master of Ceremony (MC) dan pembina dari KMD memberikan apresiasi kepada peserta karna mampu menjalani dengan baik. Ia berharap, peserta mendapatkan bekal dan pengalaman yang nantinya akan diterapkan di gugus masing-masing.
“Sangat berkesan ketika mendapat apresiasi dari pembina karena tanpa gladi praktik api unggun dapat kami jalani dengan sangat baik. Kegiatan ini membuat kami mendapatkan pengetahuan dasar dalam membina sebuah Pramuka, semoga kedepannya pihak penyelenggara membuat konsep acara lebih menarik lagi dari sebelumnya,” tutupnya.
Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat