WAWASAN PROKLAMATOR,- Laluan Maransi yang berlobang tentunya memberikan impact yang buruk bagi pengendara yang melaluinya. Permasalahan ini menimbulkan berbagai keluhan mahasiswa dan masyarakat umum sekitaran Kampus II Universitas Bung Hatta, Selasa (13/12/2022).
Kerusakan tersebut sering kali mengakibatkan pengendara terjatuh dan mengakibatkan cedera. Terlebih lagi ketika hujan, genangan air dapat menutupi jalan yang berlubang sehingga pengemudi tidak dapat melihat lintasan dengan jelas.
Yanti Hendrawati, salah satu masyarakat, memaparkan, jalur yang bolong tidak hanya berdampak bagi penyetir tetapi juga untuk pedestrian. Ia berharap agar pemerintah segera melakukan perbaikan supaya tidak terjadi kemacetan.
“Pejalan kaki kesulitan ketika berjalan di bahu jalan, karena lobang yang terlalu besar. Besar harapan saya untuk pihak berwenang segera mengambil tindakan demi kelancaran lalu lintas,” paparnya.
Selaras dengan Yanti, Muhammad Iqbal Rinaldi, menyampaikan agar mahasiswa yang akan menuju ke kampus untuk berhati-hati dalam berkendara. Disamping itu, ia turut berharap, petinggi daerah memperhatikan permasalahan ini dan segera ditindaklanjuti.
“Tidak perlu terburu-buru untuk pergi ke kampus karena jalanan licin. Harapan saya agar kerusakan ini ditinjau kembali demi kenyamanan bersama,” ucapnya.
Fahraensyah Joel, Mahasiswa Program Studi (Prodi) Sastra Jepang (Saje), Angkatan 2020, menuturkan, sangat disayangkan lintasan yang tidak terlalu ramai dan besar terdapat banyak yang berlubang . Ia berpesan agar masyarakat segera berkonsultasi dengan Ketua Rukun Tetangga (RT) ataupun Rukun Warga (RW).
“Jalurnya dominan rusak padahal bukan merupkan jalan utama. Saya berharap supaya warga segera melaporkan masalah ini kepada kepala desa,” tuturnya.
Senada dengan Fahraensyah, Putri Salsabilah, Mahasiswa Prodi PGSD, Angkatan 2020, menjelaskan, laluan yang tidak terlalu lebar mengakibatkan pengguna jalan harus bergantian sehingga menghambat lalu lintas. Ia memberikan harapan yang besar kepada pemerintah untuk melihat kondisi infrastruktur di wilayah setempat.
“Sebagai pengendara saya merasa kesulitan, tak jarang penghuna lain terjebak di lubang yang dalam. Semoga pemeriksa lebih memperhatikan prasarana setiap daerah,” tutupnya.
Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat
