WAWASAN PROKLAMATOR,- Kampus Proklamator ll Universitas Bung Hatta melarang para pedagang kaki lima berjualan di gerbang utama. Aturan tersebut tertera di spanduk besar dan ditutupi dengan bangku panjang Selasa, (22/11/2022).
Ilham Majid, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) angkatan 2020, menjelaskan, peraturan tersebut memberikan dampak yang positif. Penjaja yang membludak menyebabkan kesulitan bagi mahasiswa dan dosen saat masuk maupun keluar gerbang.
“Banyaknya pengasong yang berniaga membuat macet area portal kampus. Jalan tidak kondusif sehingga menganggu lalu lintas kampus,” ujarnya.
Defy Aulia Martiza, mahasiswi Prodi Sastra Jepang (Saje), angkatan 2021, mengungkapkan, pihak universitas dapat memberikan tempat untuk kegiatan jual beli. Disamping itu, ia menilai larangan tersebut sangat spontan akibatnya menutup mata pencarian pedagang kaki lima.
“Aktivitas para pedagang memang menganggu jalan, karena banyaknya pembeli yang mengantri. Sangat disayangkan diberlakukannya peraturan ini tanpa adanya pemberitahuan,” ungkapnya.
Yudith Firmansyah Hariz, mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan (EP), angkatan 2019, ia bersimpati terhadap sikap kampus yang langsung melarang pedagang. Tidak ada solusi yang diberikan, ia berharap adanya arahan dari universitas bagi kaki lima.
“Lebih baik para pedagang kecil diberi arahan untuk lokasi serta waktu berjualan. Besar harapan saya agar pihak kampus memberikan solusi,” tegasnya.
Indah, mahasiswi Prodi Hukum, angkatan 2020, ia sependapat atas regulasi yang dikeluarkan, karena kegiatan tersebut memberikan dampak yang buruk. Tidak hanya bagi pengendara dan pejalan kaki tetapi kebersihan kampus juga turut memprihatinkan.
“Setuju dengan peraturan tersebut, karena mengganggu pengemudi ketika berbelok dan pejalan kaki untuk menyebrang. Sampah yang tidak dibersihkan juga merusak lingkungan,” tutupnya.
Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat
