WAWASANPROKLAMATOR,- Salah satu dosen Program Studi (Prodi) Sastra Jepang Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Dra. Diana Kartika, M.Hum, terpilih menjadi asesor lembaga akreditasi internasional Agency for Quality Assurance by Accreditation of Study (AQAS). Ia dinyatakan lulus program ini pada pertengahan Juli lalu di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Sabtu (24/09/2022).
AQAS merupakan sebuah lembaga akreditasi internasional penjaminan mutu dan kualitas suatu Program Studi (Prodi) yang berkedudukan di Jerman. Lembaga ini menilai kualitas universitas di dunia berdasarkan standar pendidikan tinggi Eropa. Ada empat macam klaster pendidikan bahasa di sana, yaitu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Sunda, Pendidikan Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Jepang.
Diana menjelaskan, dalam penilaian akreditasi internasional berdasarkan tujuh indikator yang telah ditetapkan seperti kualitas kurikulum, penjaminan mutu, pembelajaran, pengajaran dan penilaian mahasiswa, proses penerimaan mahasiswa, perkembangan studi, rekognisi dan sertifikasi, sumber pembelajaran, serta dukungan mahasiswa seperti mengenai informasi publik. Ia juga menambahkan, AQAS melakukan akreditasi dalam tiga dimensi yang berhubungan dengan akreditasi internasional, meliputi standardisasi outcomes yang berhubungan dengan keunggulan proses pembelajaran, sistem dan mekanisme penjaminan mutu prodi, dan rekognisi internasional yang dapat digunakan untuk branding prodi.
“Banyak perguruan tinggi di Indonesia mengajukan akreditasi internasional untuk prodinya melalui lembaga AQAS ini, karena lembaga ini diakui oleh pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 83/P/2020 tentang Lembaga Akreditasi Internasional. Tentunya dengan adanya akreditasi internasional ini, prodi dapat diakui kualitasnya secara internasional dan dapat memperkuat kualitas perguruan tinggi dan pendidikan Indonesia di era globalisasi saat ini,” jelasnya.
Sehubungan dengan terpilihnya menjadi asesor AQAS, ia menuturkan, penyelenggara program ini ialah AQAS dari Hohenstaufenring Cologne Germany. Kualifikasi yang harus dipenuhi pada program ini yaitu bergelar doktor, memiliki jabatan fungsional guru besar, mampu berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris secara lisan maupun tulisan, memiliki publikasi karya ilmiah bereputasi, pengalaman terkait manajemen perguruan tinggi, kemampuan dan pengalaman terkait pengembangan serta implementasi sistem, dan penjaminan mutu pendidikan tinggi.
“Kebetulan yang jadi expert AQAS dari Indonesia hanya saya sendiri dan empat orang lagi dari Jerman dan Jepang. Pengalaman yang saya dapat di sini sangat banyak sekali, memiliki relasi dari berbagai negara, sehingga dapat berbagi pengalaman dari perguruan tinggi masing-masing terkait peningkatan kualitas prodi serta menjadi wadah untuk mempromosikan Universitas Bung Hatta secara imternasional,” tuturnya.
Diana juga berharap, setelah menjadi asesor AQAS, dirinya bisa berbagi pengalaman dengan dosen-dosen Prodi Sastra Jepang di Universitas Bung Hatta nantinya. Selain itu, Ia juga menambahkan, dirinya akan melakukan sharing pengalaman yang didapat selama di sana untuk meningkatkan kualitas prodi, sehingga suatu waktu Sastra Jepang dapat mengajukan akreditasi serupa.
“Banyak sekali hal bermanfaat yang saya dapatkan selama di sana sehingga bisa sharing dengan dosen-dosen di prodi dan pimpinan di universitas. Semoga kedepannya Sastra Jepang Universitas Bung Hatta juga bisa mengajukan akreditasi internasional ini dan difasilitasi oleh kampus,” tutupnya.
(Sumber berita: Prof. Dr. Dra Diana Kartika, M.Hum)