WAWASANPROKLAMATOR-, Universitas Bung Hatta laksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) untuk masing-masing fakultas di hari kedua. Kegiatan ini digelar masing-masing aula Kampus Proklamator I, II, dan III, salah satunya di Aula Gedung B, Kampus Proklamator II Universitas Bung Hatta, Jumat (09/09/2022).
Acara ini diikuti oleh Mahasiswa Baru (Maba) fakultas yang ada di Kampus Proklamator II. Materi yang disampaikan oleh Dr.Heny mengenai Bahaya Narkoba dan Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT).
Narkoba, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) digunakan oleh dokter kejiwaan untuk pengobatan pasien. Apabila mengkonsumsinya akan terasa tenang, menghilangkan stres, dan berefek samping menjadi ketergantungan. Selain itu, efek yang didapatkan adalah kerusakan otak serta organ tubuh atau sistem syaraf pusat pada manusia dan menjadi kecanduan.
Heny menerangkan, NAPZA memiliki memiliki banyak efek samping. Ia berpesan untuk tidak mencoba sekalipun obat-obatan tersebut tanpa instruksi dokter karena akan sulit lepas dari kecanduan.
“NAPZA akan membuat otak rusak, ketergantungan fisik, psikologis, toleransi, perlaku kompulsif yang bermasalah jika dikonsumsi tidak dengan anjuran dokter. Jangan pernah sekalipun mencoba mengkonsumsi obat terlarang tersebut karena susah untuk keluar dari lingkaran hitam,” terangnya.
Selanjutnya, ia memaparkan, tidak hanya NAPZA yang menyebabkan kerusakan otak, pornografi juga lima kali lipat lebih berdampak daripada narkotika. Maka dari itu, diperlukannya kewaspadaan pada penyimpangan seksual LGBT.
“Pornografi menyebabkan kerusakan otak lima kali lebih parah daripada narkotika. Perlunya waspada terhadap penyimpangan yang bisa kita namai LGBT,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Heny menambahkan, Ketika terjadi penyimpangan seksual maka akan timbul penyakit menular yang disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus ini menyerang imun tubuh ketika berhubungan badan dengan yang tak seharusnya.
“Hal yang ditakutkan ketika terjadinya penyimpangan seksual yaitu penyakit menular seperti HIV, retrovirus yang menyerang imunitas tubuh. Penyebab terjadinya adalah jarum suntik, transfusi darah dan hubungan seksual. Data memberikan fakta sebagian terjadi karena hubungan seks bukan pada tempatnya,” tambahnya.
Terakhir, ia menyampaikan, pada usia sekarang mahasiswa mempunyai rasa ingin tahu. Ia menekankan, jangan pernah mencoba sesuatu ketika hal tersebut tidak bermanfaat.
“Generasi muda dipenuhi rasa ingin tahu, maka carilah lingkungan yang membuat tumbuh kembang dengan baik. Jangan pernah mencoba-coba dengan alasan pergaulan,” ujarnya.
Rangga Eka Putra, Mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum, berkesan, waktu yang terbatas mengakibatkan tidak fokus dan kurang menguasai materi. Ia berharap, pelaksanaan PKKMB kedepannya lebih tepat waktu.
“Karena hari Jumat, materinya disingkat serta terbatas, juga waktunya di pakai pengambilan absen. Akhirnya teman yang lain juga kurang konsentrasi dan materi tidak terkuasai secara keseluruhan,” tuturnya.
Maba lainnya, Miranti Yesmika Putri, Mahasiswa dari prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), menyampaikan, materi yang disampaikan menarik juga penuh motivasi. Ia berharap, materi yang disampaikan bisa berguna untuk maba.
“Sangat menyenangkan karena acara dan materinya tidak membosankan jugamerasa termotivasi. Kedepannya semoga apa yang disampaikan bisa bermanfaat,” tutupnya.
Wawasanproamator.com Jauh Lebih Dekat