WAWASAN PROKLAMATOR,- Berdasarkan hasil Musyawarah Masyarakat Mahasiswa Fakultas (MMMF) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Bung Hatta, ditetapkanlah Adriansyah Refandesdi menjadi Penjabat Sementara (PJS) Badan Eksekutif Masyarakat Mahasiswa (BEMM) dan Sofia Nurannisa sebagai Ketua Umum Dewan Perwakilan Masyarakat Mahasiswa (DPMM) FIB periode 2022/2023. Selain pemilihan PJS dan ketua umum baru, musyawarah ini juga membahas Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) BEMM-FIB dan Laporan Pertanggungan Tugas (LPT) DPMM-FIB serta pembahasan mengenai kepengurusan sebelummya pada 24 Juni 2022.
Adri panggilan akrabnya, mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Sastra Inggris angkatan 2019. Adri mencalonkan dirinya sebagai PJS BEMM-FIB karena ia merupakan anggota BEMM-FIB sebelumnya dan sudah pasti memiliki pengalaman dalam berorganisasi.
Adri menjelaskan, PJS sendiri tidak mempunyai jajaran sama sekali, tidak memiliki Program Kerja (Proker) melainkan hanya bisa menghadiri undangan rapat. Ia juga akan mencari tahu dan berdiskusi dengan aliansi BEMM-FIB se-Sumatera Barat (Sumbar) maupun nasional untuk mempermudah alur komunikasi gubenur baru untuk mencari informasi.
“PJS yang tidak memiliki jajaran dan proker, selain menghadiri rapat saya akan ikut berdiskusi dengan orang baru, baik internal maupun eksternal fakultas. Kedepan, saya akan menggali info tentang aliansi BEMM-FIB yang ada di Sumbar ataupun Indonesia,” jelasnya.
Ia berharap, kedepannya untuk BEMM-FIB bisa lebih baik lagi dari kepengurusan sebelumnya. Dapat berdiskusi dengan senior atau teman-teman dari lembaga lain di luar FIB. Menurutnya, selain bersilaturahmi, hal ini juga bisa jadi wadah BEMM-FIB yang baru untuk saling bertukar pikiran.
“Semoga BEMM-FIB yang baru bisa melanjutkan proker yang belum tercapai di kepengurusan sebelumnya. Juga, berdiskusi dengan lembaga yang ada di FIB ataupun di luar untuk bermusyawarah dan bertukar pikiran untuk menemukan ide-ide baru untuk BEMM-FIB di esok harinya,” tambahnya.
Sofia, Ketua Umum DPMM-FIB terpilih, mahasiswa Sastra Inggris angkatan 2019, memaparkan, proker yang akan dilakukan di awal kepengurusannnya adalah pembuatan logo baru untuk DPMM-FIB. Ia berharap, lembaga ini bisa lebih baik dari sebelumnya serta dapat menjalankan tanggung jawab atas semua kewajiban dan tugas yang di berikan.
“Proker yang akan dijalankan seperti pembuatan logo baru, revisi Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) kepengurusan yang lama dan penambahan peraturan. Harapan saya, kepengurusan yang baru bisa membuat DPMM-FIB mencapai Proker yang belum terlaksanakan,” paparnya.
Farhan Syauqi, Ketua Himpunan Masyarakat Mahasiswa Program Studi (HMMPS) Sastra Jepang mengungkapkan, MMMF kemarin merupakan hasil nyata dari Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD) yang di adakan pada Mei 2022 silam. Menurutnya, besarnya skeptisisme dari banyaknya mahasiswa FIB terhadap BEMM dan DPMM FIB masa bakti 2021/2022 merupakan faktor di mana kurangnya sosialisi lembaga FIB dengan masyarakatnya sendiri.
“Hasil nyata dari LKMM-TD tahun ini sangat mengecewakan. Harapan saya, kepengurusan selanjutnya harus aktif dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakatnya,” ungkapnya.
Senada dengan Farhan, peserta lainnya berinisial Y menuturkan rasa yang kecewanya dikarenakan MMF yang diadakan sekarang sangat berbeda dari tahun sebelumnya. Namun, ia berharap, kepengurusan yang baru bisa bertanggung jawab dengan proker serta dapat membawa perubahan untuk FIB.
“Berbeda dengan tahun sebelumnya MMMFIB sekarang cukup mengecewakan. Harapan saya, semoga kepengurusan sekarang amanah dalam menjalankan tugasnya,” tutupnya.
Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat
8 Komentar. Leave new
sidang sampah. mau politik kotor tapi main ga bersih. sering-sering lah ya ikut lkmtd, biar tau teknis sidang yang baik dan benar itu seperti apa. jangan mau keliatan sok pandai, tapi jatohnya malah kayak orang bodoh
Pandemi sudah berrakhir mari kita membangun fib yg lebih berjaya dan mengembalikan hirarki yang telh hilang swbelumnya. Hidup fib
Gmana mau maju ni negara, Katanya mahasiswa
menurut pandangan saya yg ada di MMF ini kepanitiaanya sudah semaksimal mungkin melakukan yang terbaik demi melancarkan acara sidang MMF ini para panitia sudah mengeluarkan banyak tenaga & waktu mereka untuk sidang MMF ini , & juga para peserta dengan baik melaksanakan sidang ini, kita seorang mahasiswa berkomentar lah secara kritis tanpa adanya anarkis, yang saya nilai persidangan ini tidak adanya permainan kotor , dan kita sebagai masyarakat mahasiswa yang berjiwa organisasi jangan menjatuhkan satu sama lain atau antar lembaga di fakultas, berjiwa besar lah dan berpikir panjang lah demi kebaikan fakultas sendiri .kemudian untuk sidang MMF ini besar harapan saya semoga kedepannya semakin jaya lagi dan semakin baik lagi , untuk itu kita semua harus kompak & merangkul satu sama lain supaya FIB terus membaik kedepannya * BERPIKIR LOGISLAH SEBAGAI MAHASISWA TANPA ADANYA ANARKIS ANTAR MAHASISWA*
“tIdAk AdA pErMaInAn KoTOr”.
Peraturan dibuat bukan untuk di langgar , belajar dari yang terjadi dan jangan menuntun orang lain untuk berjiwa organisasi apabila diri sendiri tidak mencerminkan organisasi.
“tIdAk AdA pErMaInAn KoTOr”.
#prayforFIB penting belajar moral kejujuran karna itu kunci kepemimpinan