Hujan senantiasa datang
Bersama kabut rahasia
Menggelitik jiwa yang terasa
Disini angan tak pernah mati
Meniti puncak segunung menggelayut
Menorehkan rindu yang selalu tumbuh
Hamparan panjang membentang
Dikelilingi tapi menggoda
Anganku sejuk mereguk dahaga embun
Oh mimpi… engkau kah itu?
Sesaat hati berkecambah dalam tunas
Bertahan dari badai deras dan derita
Akankah menjadikan tenaga seperti baja
Oh angin
Aku ingin singgah menggapai pelangi
Marilah… datanglah… untukku…
Akankah ku sambut pada genggaman kecil ini
Di kalbu tersusun indahnya hidup
Merangkai seni berbalut diksi
Merangkai huruf sehingga tersujud
Semangat juang mengukir seni
Digoreskan menyapa mata pena yang bergelut pada waktu
Dalam ilusi imaji pemuda bangsa
Menangkap jerit perut ornamen hati
Siap serentak membela negri
Dalam diam bukanlah bermimpi
Hidup indah dalam semangat yang terpatri
Seuntai pena dengan diksi menjelma puisi Menyurat kata merubah dunia
Disini aku yang punya mimpi
Akan kuhancurkan debu hitam yang menghalangi harapan
Karena aku adalah pemimpi harapan
Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat