WAWASAN PROKLAMATOR,- Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Bung Hatta menyelenggarakan Kuliah Umum dengan tema From Thinking That ‘Different’ Means ‘Wrong’ to Being Tolerant and Accepting. Acara ini berlangsung di Aula B Lantai 4 Kampus Proklamator II Universitas Bung Hatta, Kamis (09/06/2022).
Kegiatan ini dihadiri Dr. Rahmi Hartati Aoyama, salah Dosen Northern IIIinois University (NIU), Amerika Serikat (AS), Dekan FIB, Diana Chitra Hasan, Ph.D., dosen, dan mahasiswa FIB.
Diana, menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kerja sama dengan NIU. Memorandum of Understanding (MuO) antara Universitas Bung Hatta dengan NIU akan ditandatangani oleh kedua pihak pada Jumat esok.
“Kuliah umum ini adalah kerja sama dengan NIU. Besok, penandatanganan MoU akan berlangsung di Kampus Proklamator I Universitas Bung Hatta,” jelasnya
Ia menambahkan, tema yang diangkat merupakan topik yang penting. Tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga untuk keharmonisan kehidupan bersama di dunia ini.
“Tema yang diusung adalah pembahasan yang bagus bagi mahasiswa untuk menjalani hidup. Di dunia memang sudah banyak perbedaan dari dulu,” tambahnya.
Rahmi dalam penyampaian materinya mengungkapkan, manusia sering kali berpikir bahwa berbeda itu salah. Sebenarnya tidaklah demikian, karena kita hanya perlu menghargai mengapa itu berbeda dan mencari jalan tengahnya.
“Setiap negara memiliki perbedaan dan seringkali kita berbicara bahwa berbeda itu aneh. Padahal kita harus mencari jalan keluar agar berbeda itu menjadi indah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, sama dengan Indonesia, mahasiswa luar negeri juga ada yang sangat menjunjung akademis dan sebaliknya hanya sekadar mengikuti perkuliahan lalu pulang. Ia berharap, bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan kuliah di luar negeri sebaiknya mempersiapkan diri dari sekarang dan bisa memilih dan memilah teman.
“Sama halnya dengan Indonesia, di luar negeri juga mempunyai mahasiswa yang memiliki ambisi dan ada yang tidak. Harapan saya, mahasiswa yang mendapatkan kesempatan berkuliah di luar negeri bisa memilih mana yang bisa dijadikan kolega,”
Rizki Febriansyah, salah satu peserta kuliah umum Program Studi (Prodi) Sastra Jepang angkatan 2019, memaparkan rasa bahagianya bisa mengikuti kuliah umum karena acara ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan mengenai beberapa beasiswa dan budaya luar negeri. Harapannya, kegiatan ini bisa terus diadakan kedepannya.
“Bahagia bisa menjadi salah satu peserta kuliah umum karena kegiatan ini membuat saya mengetahui beberapa hal tahu yang sebelumnya asing didengar. Besar harapan saya kegiatan ini dilaksanakan secara berkelanjutan,” paparnya.
Senada dengan Rizky, peserta kuliah umum lainnya, Annisa Putri, mahasiswi Prodi Sastra Jepang angkatan 2021, menuturkan, diadakannya kuliah umum ini bisa memberikan wawasan baru kepada mahasiswa karena banya hal baru yang diketahui tentang budaya luar negeri. Ia berharap, mahasiswa bisa menerapkan materi yang sudah diberikan.
“Berlangsungnya kuliah umum hari ini memberikan pengetahuan baru untuk saya. Harapan saya, setelah kegiatan ini semoga mahasiswa bisa mencontoh dengan baik materi yang telah didengarkan,” tuturnya.
Febriani Mellania Putri, mahasiswi Sastra Inggris angkatan 2021, menjelaskan, diselenggarakannya kegiatan ini banyak menambah ilmu dan wawasan yang bermanfaat tentang menjadi berbeda itu bukan masalah. Ia berpesan, alangkah lebih baik lagi jika durasi kuliah umum lebih diperpanjang agar mahasiswa bisa mendapatkan kesempatan untuk bertanya.
“Berlangsungnya kuliah umum memberikan banyak dampak positif bagi mahasiswa. Semoga kegiatan ini lebih banyak lagi waktunya agar saya bisa bertanya kepada narasumber,” tutupnya.
Wawasan proklamator.com Jauh Lebih Dekat