WAWASAN PROKLAMATOR,- Memasuki tahun ketiga pandemi Covid-19 pemerintah membuat kebijakan pembatasan sosial, pematasan ini juga dilaksanakan pada lingkungan pendidikan yang mengharuskan seluruh proses pembelajaran dilakukan di rumah. Lamanya, berlangsung pembatasan sosial mengakibatkan banyak peserta didik yang merasa stres, sehingga dibutuhkan dukungan mental dari orang-orang sekitar.
Terdapat beberapa faktor yang menjadi pemicu stres pada peserta didik yakni banyaknya tugas yang diberikan dengan jadwal pengumpulan yang sangat singkat (Deadline), terbatasnya ruang gerak mengerjakan tugas, kurangnya kuota dan jaringan internet. Pemicu lainnya adalah kurang terjalinnya interaksi sosial sesama peserta didik.
Metode pembelajaran selama pandemi yang terlalu monoton membuat peserta didik merasa bosan dalam proses belajar mengajar. Untuk mengatasi rasa jenuh yang dimiliki, guru hendaknya menciptakan proses pembelajaran yang menarik untuk peserta didik. Sehingga peserta didik dapat memahami mengenai materi yang diajarkan dan juga tetap bisa bereksplorasi sambil belajar di rumah, guna mengurangi dan menghindari stres pada anak.
Semakin tinggi anak sekolah maka semakin rentan kesehatan mentalnya, maka peran orang tua dan guru sangatlah penting dalam memberikan dukungan mental bagi mereka. Menjadi pendengar yang baik sangat diperlukan, agar peserta bisa mengeluarkan semua perasaan mereka, kemudian membantu dan menemukan jalan atau strategi yang dirasa efektif.
Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat