Lihatlah jiwa nan tertatih disana
Sungguh ia mengerikan
Berdiri di ujung tanah peperangan
Tanah pergulatan antar hati dan pikiran yang berbeda namun satu jiwa
Dimana sudah jelas hentakan mana yang sangat hina
Tapi, sungguh ia mengerikan
Ia berdiri di ujung dermaga yang akan runtuh
Nan berangsur-angsur retak
Ia barengi dengan gelak tawa bahagia
Hei tuan sadarlah
Lihatlah kebelakang masih ada hamparan tanah hijau yang menyajikan kebahagiaan yang sesungguhnya
Wawasanproklamator.comJauh Lebih Dekat