Memang bukan ahliku dalam menutup celah
Namun kau alihkan celah sebagai bumerang yang mengenaiku
Aku tidak ahli dalam bersilat lidah
Manis di mulut namun tidak begitu nyatanya pada hati
Seperti kau yang berani menahan ludahmu sendiri
Mukaku tidak bisa beralih
Sedangkan kau sangat mudah beralih-alih muka
Seakan selalu mampu menyembunyikan keburukanmu tanpa ada yang tahu kebenarannya
Menang yang kau kira
Kini malah menjadi kehancuran yang nyata di dalam genggamanmu
Handal sekali dalam memutarkan fakta
Tapi apa?
Sekarang mukamu yang pucat pasih itu tidak mampu lagi bercerita
Mulutmu dengan yang dulunya begitu lancar dalam setiap tikungan pembicaraan
Kini tidak mampu lagi maju untuk memotong pembicaraan
Sabar saja
Karma hebat menantimu
Cukup rasakan pembalasan atas dusta yang telah kau timbun
Memang benar kata pepatah
Apa yang kau perbuat begitu pula hasil yang kau raih
Yang tidak baik tidak mungkin hasilnya baik
Pikir saja
Ketidakmungkinan yang kau inginkan itu tidak akan terjadi
Selamat datang pada ketidaknyamanan yang kau buat sendiri
Lubang yang kau gali dan kau sendiri yang tertimbun di dalamnya
Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat