Tergusur di Rumah Sendiri

Azza WP
878

Gemuruh dan angin bergelut di larutnya malam

Mengiringi dongkolan antara hati dan pemikiran

Kecut diri menggigil di bibir aspal

Kendaraan terus berlewatan

Seakan tak ingin berhenti berlalu lalang

Berisik gaduh nyaring terdengar

Gaung mengganggu peristirahatan

Dipaksa menyelundup di tanah sendiri

Mengais yang tidak lagi bisa dikais

Hanya ringkih terselimuti kulit sendiri

Badan meringkuk jalan pun tertatih

Seperti rasanya raga pun menolak nyawa ini

Kehidupan patah di kota metropolitan

Putus asa tanpa adanya harapan

Terkucilkan di kota asal

Tersudut oleh pendatang yang mendominan

Seolah penguasa

Seakan dijajah

Sesukanya membangun sekat kemanusiaan

Tanpa melirik langsung memelintir nadi

Tanpa berkutik langsung mencekik

Adat tak teratur

Tak pandai bertutur

Memang perusak kultur

Wawasanproklamator.com Jauh Lebih Dekat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.
You need to agree with the terms to proceed

Berita Terkait

Sampaikan Pesan
Setia Menunggu Ajalku

TERBARU

Iklan

TERPOPULER

Berita Terkait

Sampaikan Pesan
Setia Menunggu Ajalku
Menu