Menjadi petualang tidaklah mudah, apalagi dilakukan dengan menggunakan sepeda seorang diri mengelilingi indonesia , tapi itulah yang dilakukan oleh Sujai, pria asal Jawa Tengah ini.
Sujai yang biasa dipanggil mas ini, telah memulai petualngannya sejak 19 Oktober 2010 lalu. Ia berpetualangan dari kampung halamannya di jawa tengah dengan bermodalkan semangat dan tekatnya ditemani dengan sepeda bututnya.
“aku teleh menjelajahi 17 Provinsi di Indonesia ini dari NTT hingga Sabang di titik nol wilayah Indonesia”, ungkapnya mas sujai yang hanya menamatkan sekolah sampai SMP, Kamis (09/06/11).
Petualangan ini, ia namakan ‘Expedisi Mapala Indonesia Ku’, karena sejak kecil dia suka berpetualang dan setelah masuk SMP dia menyalurkan bakatnya ikut SISPALA disekolahnya diumur 16 tahun.
“Ya, dalam perjalanan banyak suka duka yang sudah aku dialami, mulai dari ban kempes, tidak ada petunjuk denah /peta, rusaknya sepeda dan aku pernah kehilangan sepedah waktu beristirahat di Monas, tapi untung diganti oleh Polsek Gambir,” ungkapnya sembari tersenyum.
“ Ada satu pengalaman yang tidak bisa aku lupakan yaitu sekitar 2 bulan lalu. dimana ketika aku sedang melakukan perjalanan dari Medan ke Aceh, aku dihadang 7 orang yang diduga anggota gerakan separatis yang pakaianya seperti TNI, celana loreng, baju, sepatu dan bersenjata lengkap,” tambah laki-laki kelahiran 24 Desember 1982 itu.
Menurutnya ia diintrogasi selama 2 jam dan ditendang tulang kakinya sebanyak 6 kali sambil mereka bertanya tanya kepadanya.
Setelah menempuh ribuan kilometer unutk mencpai tujuannya mengelilingi indonesia karena kecintaannya terhadap alam membuatnya melakukan ekspedisi yang cukup gila ini.
Kini, ia tiba di Kota Padang tepatnya di PUSGAWA Univessitas Bung Hatta (UBH) dari 31 Mei 20011.
Disela –sela kunjungannya di PUSGAWA, ia berkesempatan juga mengunjungi ruangan Redaksi WePe dan bersedia untuk diwawancarai. Ia bertahan hidup hanya mengandalkan sedikit pengetahuannya dalam bertahan hidup di alam dan sedikit bantuan dari kepolisian ,TNI, dan instansi pemerintahan yang ia singgahi.
“Aku gak mau masuk TV atau di wawancara sama media, karena ribet apalagi urusannya duit. Tapi aku lebih suka klo mahsiswa yang meliput aku baru aku mau,” ceritanya ketika WePe menanyakan, Kamis (09/06/11).
Ia menceritakan sedikit pengalamannya saat meakukan ekspesidinya seperti ketika ia menolong kawan kawan mahsiswa saat terjadi kecelakanan sehingga pita suaranya mengalmi gangguan.
Dengan keramahan dan kerendahan hatinya, mas surjai selalu membantu para mahasiswa apalagi mahsiswa pencinta alam dan kemanusiaan seperti MAPALA atau KSR. Dalam setiap kunjungannya ke daerah daerah , ia selalu mengunjungi kampus yang ada MAPALA-nya.
Dan di UBH ia mengunjungi MAPALA Proklamtor UBH dan juga ia membantu acara Kemah Bakti Mahasiswa (KBM) FKIP UBH, Jumat (10/06/11). Ia ikut dari tim KSR PMI Proklamator UBH untuk membantu jalannya acara KBM tersebut.
Ia mengharapkan agar mahasiswa sekarang ini selalau peduli kepada sesama apalagi terhadap alam sehingga kelestarian alam tetap terjaga.
*Penulis mahasiswa Jurusan Manajemen FE UBH.